Jumat, 30 Oktober 2009

Mengatasi terjadinya rembesan dari lantai atau dinding kamar

Mengatasi terjadinya rembesan dari lantai atau dinding kamar mandi di lantai atas maupun lantai bawah ?
A : Rembes atau bocor dikamar mandi paling banyak disebabkan oleh :
  1. Pembuatan kamar mandi menggunakan bahan-bahan yang kualitasnya rendah dan tidak menggunakan bahan waterproofing
  2. Pemasangan instalasi pipa yang kurang baik, biasanya terjadi pada pipa pembuangan air kotor maupun pipa saluran air.
  3. Menggunakan nat keramik yang tidak waterproof, mudah retak/pecah.
Solusi:
A. Untuk Toilet yang baru akan dibangun :
  1. Celah Pipa

    Sebagian besar pengisi celah pipa hanya berbahan dasar semen grouting atau adukan pasir semen (mortar) biasa, bahan tersebut memiliki kareteristik yang getas, mudah pecah jika terjadi pergeseran, tidak fleksibel dan tidak waterproof dan tidak dapat memperkuat ikatan antara mortar dan pipa/beton. Semua masalah ini bisa teratasi dengan mudah, kami merekomendasikan penggunaan produk WELDGROUT, hanya dicampur dengan semen atau pasir & semen. WELDGROUT membuat mortar jadi waterproof, ikatan kuat & tidak mudah retak/pecah.
  2. Lantai

    Buatlah penumpul siku (dari mortar yang  dicampur bahan waterproof, gunakan WELDGROUT) pada sambungan antara dinding dan lantai. Kemudian lantai toilet perlu dibuat kedap air dengan menggunakan waterproofing jenis coating (Pilih produk yang berbahan dasar 2 komponen untuk hasil yang lebih kuat dan tahan lama. Kami merekomendasikan produk WELDCRETE COATING). Aplikasi produk ini cukup mudah dilakukan, pertama bersihkan permukaan lantai, lembabkan, kemudian aplikasikan produk waterproofing coating dengan cara dikuas. Setelah kering aplikasikan sreed mortar diatasnya.
  3. Dinding

    Untuk menghindari rembes, dinding toilet juga perlu dibuat kedap air, jika anda menggunakan waterproofing coating (WELDCRETE COATING) sebelum plesteran /keramik dipasang. Aplikasikan setinggi 15 cm dari permukaan lantai.

    Untuk mencegah kemungkinan rembesan dari dinding dalam toilet ke ruangan sebelah anda dapat menggunakan jenis waterproofing cairan yang dicampurkan pada adukan plesteran sehingga plesteran bagian dalam toilet kedap air. Kami merekomendasikan produk REDSEAL PLESTERAN.
  4. Nat Keramik

    Untuk mengatisipasi kebocoran dari celah keramik, anda dapat menggunakan produk tambahan yang dicampurkan pada semen/nat keramik yang digunakan sebagai pengisi celah antar keramik. Sehingga ikatan antar nat keramik & keramik lebih kuat, tidak mudah lepas/retak dan waterproof. Kami merekomendasikan produk WELDNAT.
 B. Jika sudah terjadi kebocoran di Toilet:
  1. Bobok keramik dan screed yang lama. Perbaiki semua lokasi yang ada indikasi  kebocoran(keropos/retak), dengan menggunakan WELDGROUT Waterproof Mortar, kemudian aplikasikan bahan waterproof coating (WELDCRETE COATING)
  2. Pilih bahan yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan toilet  anda
  3. Pemasangan pipa hendaknya dilakukan secara baik, dari segi penyambungan pipa yang satu dengan yang lain. Perhatikan pula bahan pengisi celah pipa, gunakan WELDGROUT yang dicampur dengan mortar. Sebelum dipasang keramik hendaknya dilakukan pengetesan agar kebocoran dapat di deteksi lebih awal.
  4. Langkah terakhir gunakan campuran semen / bubuk nat keramik dan WELDNAT untuk pengisi celah antara keramik
  5. Jika kebocoran tidak parah (tidak ada retak-retak & sparing pipa bisa diperbaiki dari sisi bawah dengan menambal WELDGROUT waterproof mortar ), ada solusi yang sangat ekonomis jika solusi yang disebut diatas terlalu mahal. Nat keramik yang lama diangkat dengan menggunakan mesin potong keramik dengan kedalaman minimal 1 cm. Bersihkan dan lembabkan celah keramik lama. Isi celah keramik dengan bubuk nat keramik/semen baru yang dicampur WELDNAT.
  6. Solusi ini juga dapat digunakan untuk perbaikan bak air dan lantai teras atau dapur.

Penyebab Bocor di Toilet

Tahukah anda bahwa sebagian besar penyebab bocor di toilet berasal dari grouting pipa? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Sebagian besar pengisi celah pipa hanya berbahan dasar semen grouting atau mortar biasa. Bahan tersebut memiliki karakteristik bahan yang getas, mudah pecah jika terjadi pergeseran, tidak fleksibel dan tidak waterproof.

CEMENTAID telah melakukan riset tersebut dan menghadirkan solusinya untuk anda, dengan perpaduan dua produk yaitu WELDGROUT dan WELDCRETE COATING maka toilet anda akan terbebas dari bocor dan rembes.



Bahan Bangunan WELDgrout

WELDGROUT digunakan sebagai bahan pengisi celah pipa yang dicampurkan pada bahan grouting atau mortar, sehingga merubah karakteristik bahan grouting atau mortar menjadi lebih fleksibel, waterproof dan meningkatkan daya ikat dengan substratnya.



WELDCRETE COATING berfungsi sebagai waterproof coating untuk melapisi permukaan lantai dan dinding toilet sebelum pemasangan keramik. Komposisi tepat dari komponen Powder dan Liquid-nya menghasilkan lapisan yang fleksibel, merekat lebih kuat, tahan lama serta waterproof. WELDCRETE COATING juga dapat diaplikasikan sebagai waterproof coating pada kolam renang, dak atap eksisting,dinding luar eksisting, gutter, kolam ikan, bak air, tanki air, septic tank, dll.

Untuk menjawab segala permasalahan bocor atau rembes ditoilet, anda dapat mengirimkan email ke nina@cementaid.co.id atau segera tanyakan produk WELDGROUT dan WELDCRETE COATING ditoko bangunan terdekat.

Tips Sebelum Membangun Toilet

Toilet yang bocor adalah hal yang seringkali dialami oleh pemilik rumah, oleh karena itu ada beberapa tips yang bisa anda aplikasikan sebelum anda membangun toilet:

1. Celah Pipa

Sebagian besar pengisi celah pipa hanya berbahan dasar semen grouting atau adukan pasir semen (mortar) biasa. Bahan tersebut memiliki karakteristik bahan yang getas, mudah pecah jika terjadi pergeseran, tidak fleksibel dan tidak waterproof. Sebaiknya anda menggunakan bahan tambahan yang dapat membuatnya waterproof dan dapat memperkuat ikatan antara mortar dengan celah pipa, sehingga air tidak dapat merembes melalui celah tersebut. CEMENTAID Merekomendasikan WELDGROUT sebagi pengisi celah pipa (Spesifikasi dan cara aplikasi dapat dilihat pada "SPESIFIKASI PRODUK" di bagian kanan).

2. Lantai

Lantai toilet perlu dibuat kedap air dengan menggunakan waterproofing jenis coating. Aplikasi produk ini cukup mudah dilakukan, pertama bersihkan permukaan lantai, lembabkan, kemudian aplikasikan produk waterproof coating dengan cara dikuas. Setelah kering aplikasikan screed mortar diatasnya. Pilih produk Waterproof Coating yang berbahan dasar 2 komponen untuk hasil yang lebih kuat dan tahan lama. CEMENTAID Merekomendasikan WELDCRETE COATING sebagai Waterproof Coating (Spesifikasi dan cara aplikasi dapat dilihat pada "SPESIFIKASI PRODUK" di bagian kanan).

3. Dinding

Untuk menghindari rembes, dinding toilet juga perlu dibuat kedap air. Jika anda menggunakan waterproofing coating, aplikasikan setinggi 15 cm dari permukaan lantai. Jangan lupa membuat penumpul siku (dari mortar) pada sambungan antara dinding dengan lantai untuk mencegah kebocoran dari keretakan waterproofing coating. Anda juga dapat menggunakan jenis waterproofing cairan yang dicampurkan pada adukan plesteran sehingga plesteran kedap air. CEMENTAID Merekomendasikan WELDCRETE COATING sebagai waterproof coating dan REDSEAL PLESTERAN untuk plesteran waterproof (Spesifikasi dan cara aplikasi dapat dilihat pada "SPESIFIKASI PRODUK" di bagian kanan).

4. Nat Keramik

Untuk mengantisipasi kebocoran dari celah nat keramik, anda dapat menggunakan produk tambahan yang dicampurkan pada semen pengisi nat sehingga ikatan lebih kuat dan waterproof. CEMENTAID Merekomendasikan WELDGROUT sebagi pengisi celah nat (Spesifikasi dan cara aplikasi dapat dilihat pada "SPESIFIKASI PRODUK" di bagian kanan).

Segera hubungi distributor dan toko bangunan terdekat atau email ke : nina@cementaid.co.id


Solusi baru Floor Hardener Cair

Sering bermasalah dengan Floor Hardener Tabur? Lantai anda terkelupas atau tidak rata? Atau anda ingin memperas permukaan lantai anda yang telah berumur tahunan? Tenang saja, CEMENTAID punya solusinya.. DIAMITE Liquid Floor Hardener.


DIAMITE Liquid Floor Hardener adalah cairan yang dapat memperkeras permukaan lantai. Bahan aktif Metallic Silico Fluorides-nya bereaksi dengan kapur bebas didalam beton membentuk partikel kuarsa sintetis yang keras. Cairan ini meresap habis kedalam beton, dan tidak merubah tampilan awal dari beton anda, jadi untuk kerataannya dapat anda sesuikan seperti keinginan anda. DIAMITE sangat keras dan dapat meningkatkan terhadap abrasi 400-600%, sehingga mencegah timbulnya debu.



DIAMITE dapat digunakan pada lantai parkir, ramps, carport, warehouse, ruang ME/AHU atau tempat lain yang memerlukan permukaan yang keras.



DIAMITE mudah dan praktis untuk diaplikasi, bahkan dapat juga digunakan sebagai bahan repair lantai floor hardener lama anda. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi toko bangunan terdekat, distributor kami atau email ke nina@cementaid.co.id.



Selamat Mencoba…

Keramik lantai rumah anda terangkat (tile popping)?



Seperti dikutip pada Tabloid RUMAH edisi 155-VII, keramik terangkat (tile popping) adalah masalah yang lazim dialami. Tile popping dapat terjadi karena beberapa hal antara lain karena beban pada lantai yang terlampau berat sehingga ubin melengkung, getaran yang sangat kuat, retak pada beton atau fondasi. Penyebab lain –yang paling sering terjadi- adalah karena pemuaian udara dibawah ubin yang diakibatkan semen yang tidak padat atau pemasangan yang salah.


Untuk mencegah popping ini, selain memasang dengan benar, anda juga dapat menggunakan perekat ubin khusus, karena jika hanya menggunakan mortar konvensional dikahawatirkan semen kurang melekat pada ubin.




CEMENTAID mempunyai solusi dari problem tersebut, gunakan WELDCRETE sebagai bahan campuran pada mortar yang anda gunakan untuk memasang ubin keramik. WELDCRETE juga dapat digunakan untuk aplikasi keramik baru diatas keramik lama tanpa harus membongkarnya terlebih dahulu.



Hal yang harus diperhatikan juga dalam pemasangan keramik adalah “Nat”. Walaupun kelihatan sepele nat memiliki peranan penting . Dahulu orang menggunakan campuran semen dan pasir untuk mengisi celah antar keramik. Karena tampilannya kurang menarik – berwarna abu-abu- maka dipakai semen putih. Untuk menyesuaikan dengan warna keramik, pengisi nat lantas diberi pewarna. Jenis inilah yang banyak digunakan orang karena umumnya mereka berpikir bahan tersebut adalah bahan yang pas untuk mengisi nat.



Pengisi nat dari bahan dasar semen dan pasir bukannya tanpa masalah. Semen bersifat getas sehingga hubungan antar keramik menjadi kaku. Jika terjadi pergerakan pada saat muai susut, hubungan antar keramik tidak bisa mengikuti perubahan tersebut. Akibatnya pengisi nat mudah retak.

Kini CEMENTAID telah mempunyai produk yang dapat diaplikasikan sebagai bahan campuran untuk mengisi nat, yaitu WELDGROUT. WELDGROUT dapat dicampurkan pada semen putih dan pewarna atau dapat juga dicampurkan pada bahan pengisi nat siap pakai. Karena dapat dicampurkan dengan semen biasa, dari segi ekonomis anda dapat menghemat biaya. Disamping itu WELDGROUT meningkatkan daya ikat antar keramik serta bersifat waterproof, sehingga nat mudah dibersihkan jika terkena noda cairan.


Untuk menghindari ubin terangkat pada lantai keramik eksisting, anda dapat membobok bahan pengisi nat lama anda, dan kemudian menggantinya dengan campuran WELDGROUT dengan semen.


Untuk menjawab segala permasalahan ubin terangkat, anda dapat mengirimkan email ke nina@cementaid.co.id atau segera tanyakan produk WELDCRETE dan WELDGROUT ditoko bangunan terdekat.

Diposkan oleh PT CEMENTAID

Kamis, 29 Oktober 2009

Plesteran Bebas Retak dan Bebas Rembes

Anda sedang membangun Rumah ?

Ingin Dinding Plesteran LUAR rumah Anda BEBAS RETAK dan BEBAS REMBES?
Solusi yang umum digunakan :

1. RETAK --> Mortar Siap Pakai

2 REMBES --> Waterproof Coating

Kedua cara diatas selain membebankan biaya lebih MAHAL juga MEMBUANG WAKTU karena pengerjaannya harus melalui beberapa tahap

Mulai sekarang UBAH CARA PANDANG ANDA!!!

Solusi CEMENTAID :
REDSEAL PLESTERAN

2 Komponen Aditif untuk Plesteran / Mortar Waterproof



- Plesteran TIDAK RETAK & TIDAK REMBES (Waterproof Selamanya)

- PRAKTIS, langsung dicampur diadukan plesteran, lebih CEPAT diaplikasi, tidak kerja dua kali

- MURAH, dapat dicampurkan pada adukan plesteran semen pasir biasa (mortar konvensional)
"3 Liter set (Komponen A dan Komponen B) dapat digunakan untuk dinding seluas 26 m2 pada ketebalan 1.5 cm"
Untuk informasi lebih lanjut, segera datang ke toko bangunan terdekat, atau email ke: nina@cementaid.co.id

Tips Sebelum Aplikasi Plesteran

Seringkali kita mengganggap sepele pekerjaan plesteran dinding rumah. Jika takaran yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat membuat plesteran bermasalah. Berikut adalah tips yang bisa digunakan sebelum anda membuat plesteran dinding rumah :


1. Takaran semen dan pasir yang ideal digunakan untuk plesteran dinding adalah 1 : 4, artinya 1 takaran semen dicampur dengan 4 takaran pasir. Begitu juga untuk plesteran dinding kamar mandi.


2. Perbandingan antara air dengan semen yang digunakan berkisar antara 0.4 – 0.5 (menggunakan plasticizer). Semakin tinggi nilai perbandingannya maka adukan akan semakin encer. Air berfungsi untuk mengikat semen dengan pasir. Jika air yang ditambahkan terlalu banyak bisa berakibat banyak adukan yang terbuang ke bawah karena adukan tidak bisa melekat dengan baik ke dinding.
3. Sebelum aplikasi plesteran, bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan debu, serta lembabkan permukaannya.
4. Untuk mencegah retak, sebaiknya plesteran dirawat menggunakan siraman air selama 3 hari atau gunakan curing compound untuk mengindari evaporasi yang terlalu cepat yang dapat menyebabkan keretakan susut. CEMENTAID merekomendasikan CALCURE B*R sebagai curing compound (Spesifikasi dan cara pemakaian tersedia di "SPESIFIKASI PRODUK" bagian kanan).


5. Pastikan permukaan plesteran mengering sebelum acian diaplikasikan. Campuran acian yang diaplikasikan sebelum permukaan plesteran mengering mengakibatkan acian tidak bisa melekat sempurna dan banyak yang rontok.
6. Untuk menghindari retak rambut pada plesteran anda dapat menggunakan bahan cairan tambahan yang dicampurkan pada adukan plesteran atau acian.

CEMENTAID merekomendasikan PLASTERKING untuk mencegah retak pada plesteran dan acian (Spesifikasi dan cara pemakaian tersedia di "SPESIFIKASI PRODUK" bagian kanan).
7. Untuk membuat plesteran dinding luar atau dinding toilet kedap air anda dapat menggunakan bahan tambahan cairan waterproofing untuk plesteran. CEMENTAID merekomendasikan REDSEAL PLESTERAN untuk plesteran waterproof (Spesifikasi dan cara pemakaian tersedia di "SPESIFIKASI PRODUK" bagian kanan).
Segera hubungi distributor kami atau toko bangunan terdekat, atau email ke: nina@cementaid.co.id



 

Memasang batu alam

Memasang batu alam tak jauh berbeda dengan memasang keramik. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang berbeda. Berikut tips memasang batu alam:
1. Sebelum dipasang, sebaiknya batu alam direndam dalam air. Sebab batu alam memiliki pori-pori yang besar sehingga bila ditempel langsung biasanya mudah lepas

2. Bila akan dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam akan lebih kuat menempel pada dinding

3. Batu alam memiliki presisi yang tidak terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam bisa mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi. Karena itu perhatikan benar presisi batu pada saat membeli, dan gunakan tukang yang sudah berpengalaman dalam pemasang batu alam
4. Batu alam relatif berat karenanya Anda membutuhkan semen yang lebih banyak, mutu pasir yang baik dan air yang bersih sebagai 'lem' penempel. Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu tersebut lepas. Pastikan pula adukan semen diaplikasikan secara merata pada permukaan batu yang akan ditempel jangan hanya bagian tengahnya

5. Jangan membiarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan

6. Setelah pemasangan, sikat permukaan batu dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Apabila sering terkena air permukaan batu akan anti jamur dan lumut serta mengkilat sampai setengah tahun.
(Dikutip dari: Republika online dan http://www.info-rumah.com/)

Untuk menghindari masalah pada Batu alam CEMENTAID mempunyai solusinya :



a. Bercak Putih pada Batu Alam (Eflorescence) - gunakan STAINX

STAINX dicampurkan pada mortar untuk menempelkan batu alam, serta pada mortar pengisi celah nat

b. Anti Jamur dan Lumut - Gunakan DRICEAL dan GLOSCOAT

DRICEAL - Anti-Lumut Waterbased & Tidak Merubah Warna (Natural), Tahan > 1.5 Tahun

GLOSCOAT - Anti - Lumut, Mengkilap / Glossy (Wetlook), Tahan > 3 Tahun

Dengan DRICEAL dan GLOSCOAT anda tidak perlu sering mengcoating ulang batu alam anda setiap

setengah tahun sekali. Lebih mudah, Hemat dan Tahan Lama.
Jika anda mempunyai masalah jamur atau lumut pada batu alam anda silahkan email ke: nina@cementaid.co.id atau hubungi distributor kami atau toko bangunan terdekat.

Jenis Batu Alam

Ada beragam material yang dapat dipakai untuk melapisi dinding. Batu alam salah satunya. Aksen dekoratif yang indah dapat tersaji, jika kita cermat dalam memilih dan memasangnya.

Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami. Bentuk, tekstur, dan motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami.


Dalam pemasangan, batu alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan. Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding, kotak-kotak bujur sangkar, dan susun sirih. Selain juga pemasangan maju mundur. Pilihan pola ini dapat disesuaikan dengan keinginan atau sesuai dengan karakter batu yang dipakai.

Batu candi

Batu ini berupa lempengan. Mudah menyerap air karena berpori besar. Teksturnya kasar. Apabila terkena air, warna batu lebih kelam. Biasanya semakin hitam. Ukuran yang tersedia: 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. Tersedia pula ukuran lebih besar, berkisar antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x 40 cm.

Umumnya batu candi digunakan pada eksterior. Misalnya di teras, selasar, dan pagar. Namun, tak tertutup kemungkinan batu candi dipakai pada interior. Biasanya hanya sebatas pemanis ruangan.

Batu paras

Beda dengan batu candi, batu paras memiliki tekstur lebih halus. Proses pembuatannya dibantu mesin penghalus. Warna pun lebih terang. Ada yang kuning, hijau, cokelat, dan putih. Ukuran yang umum diperjualbelikan adalah 10 cm x 10 cm sampai 20 cm x 40 cm.

Batu ini cocok di segala ruang, eksterior maupun interior. Sebagai aksen dinding atau lantai. Namun, jika aplikasi batu paras di ruang eksterior perlu proses coating. Tingkat porositasnya yang tinggi membuat batu ini mudah lembap dan ditumbuhi lumut.

Hal penting yang perlu diketahui saat pemasangan, gunakan adukan semen yang lembek agar batu dapat terikat kuat pada dinding.

Batu kali

Bongkahan menjadi ciri utama batu kali. Batu ini biasa digunakan untuk fondasi rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai.

Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan agak sedikit ribet. Butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi.

Batu andesit

Batu ini paling keras di antara batu alam yang umum dipakai. Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori rapat. Warnanya gelap. Ukuran yang tersedia mulai 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm, dengan ketebalan 3-4 cm.

Seperti halnya batu paras, penggunaan batu ini cocok di segala ruang. Pola yang banyak digunakan adalah susun bata. Pola ini menjadikan struktur pelapis dinding ini kuat karena saling mengikat.

Source : http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/12/13161064/mengenal.karakter.batu.alam

CEMENTAID mempunyai Coating untuk Batu Alam, selain untuk memproteksi dari serangan jamur dan lumut, penggunaannya juga dapat memperindah tampilan batu alam, memperpanjang usianya serta meningkatkan kekuatannya dari kelapukan.

Ada 2 Tipe Coating Batu Alam :
1. DRICEAL


Natural Look - Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating

Cocok diaplikasikan pada batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll

2. GLOSCOAT

Wetlook - Tampilan Glossy / Mengkilap, menimbulkan efek Basah

Cocok diaplikasikan pada batuan yang diletakkan dekat area air (kolam renang, air mancur, dll). Diantaranya Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll

Keterangan lengkap & cara aplikasi produk dapat dilihat pada "SPESIFIKASI PRODUK" di bagian kanan. Segera hubungi distributor atau toko bangunan terdekat, atau email ke: nina@cementaid.co.id

Dinding Retak

Saya sedang merenovasi rumah dan mengalami masalah dengan plesteran dinding yang sedang saya buat, bagaimanakah  aplikasi plesteran yang baik? Terimakasih sebelumnya.

A : Seringkali kita memang menganggap sepele pekerjaan plasteran dinding rumah, jika takaran yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat membuat plasteran bermasalah. Berikut adalah tips yang bisa di gunakan sebelum anda membuat plesteran dinding rumah:
  • Takaran semen dan pasir yang ideal digunakan untuk plesteran dinding adalah 1: 4 artinya 1 takaran semen dicampur dengan 4 takaran pasir. Sedangkan untuk plasteran kamar mandi adalah 1:3
  • Perbandingan antara air dengan semen yang digunakan berkisar antara 0,4 – 0.6. semakin tinggi nilai perbandingannya maka adukan akan semakin encer. Air berfungsi untuk mengikat semen dengan pasir, jika air yang ditambahkan terlalu banyak bisa berakibat banyak retak dan rembesan.
  • Gunakan aditif untuk mencegah retak yang dicampurkan pada adukan plesteran. Kami merekomendasikan PLASTERKING.
  • Sebelum aplikasi plasteran, bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan debu, serta lembabkan permukaannya
  • Untuk mencegah retak, curing plasteran menggunakan siram air selama 3-7 hari, atau gunakan curing compound (CALCURE B*R) untuk menghindari kehilangan kelembaban secara mendadak di plasteran.
  • Pastikan permukaan plasteran kering sebelum acian diaplikasikan, sebelum aplikasi acian, permukaan dilembabkan dan sebaiknya aplikasi curing compound sebelum  acian kering, jika tidak akan akan timbul retak seribu dan rontok

Dinding Rembes

Jika terjadi rembes di dinding, bagaimana mengatasinya ?

Dinding rembes (sering terjadi jika dinding luar berdekatan dengan dinding luar tetangga) adalah hal yang sering terjadi disaat curah hujan tinggi atau pada dinding yang berbatasan dengan toilet, baik pada bangunan baru maupun lama.

Untuk mengatasi masalah ini perlu dicari sumber masalahnya, biasanya terjadi karena :
  • Plesteran dinding luar tidak besifat dampproof sehinga air atau air hujan dari luar bisa tembus ke dalam ruangan.
  • Terjadi keretakan baik dinding bagian dalam maupun bagian luar
  • Dinding luar terkena air secara terus menerus atau pada dinding yang berbatasan dengan bangunan kamar mandi atau sering terjadi jika dinding luar berdekatan dengan dinding luar tetangga.
Solusi:
    • Plesteran dinding yang akan baru dibangun :

      Jika anda baru saja akan membuat dinding baru, plesteran luar dapat dicampur dengan aditif waterproof integral (REDSEAL PLESTERAN).
    • Plesteran dinding Lama :
Perbaikan dari luar:
    • Perbaikan lebih di fokuskan pada keretakan, untuk sumber keretakan yang celah retaknya lebih dari 1 cm, buat campuran mortar dengan bahan perekat yang waterproof (WELDGROUT), isi celah tersebut dengan menggunakan kape. lakukan secara maksimal sehingga dapat menutup semua bagian yang retak. Jika keretakan < 1 cm, WELDGROUT dapat dicampur dengan semen saja.
    • Aplikasikan coating waterproof (WELDCRETE COATING). Sebelum aplikasi bersihkan dan lembabkan permukaan.
Note: Jika diinginkan mengganti plesteran luar, plesteran baru dapat diaplikasi dengan menggunakan aditif dampproof(tahan lembab) yaitu REDSEAL PLESTERAN.
Perbaikan dari dalam:
  • Jika dinding luar berdekatan dengan dinding luar tetangga, sebaiknya dibobok plesteran lama di bagian dalam ruangan, sampai bertemu dengan permukaan batu-bata/batako/beton.
  • Bersihkan dan lembabkan permukaan
  • Aplikasikan WELDGROUT waterproof mortar dengan ketebalan 3-4 mm.
  • Plester ulang dan cat kembali menggunakan WELDNAT sebagai aditif

    Note: Jika kebocoran/kelembaban tidak parah, kami mempunyai solusi ekonomis yang bisa dilakukan. Kupas semua cat lama sampai bertemu acian/plesteran lama. Bersihkan dan tunggu sampai kering (saat tidak ada rembesan air dari luar). Aplikasikan 1 lapis WELDCRETE dengan  dosis 1 kg WELDCRETE per 4 m2. Setelah 2 hari, kemudian aplikasikan kembali cat tembok.

Anti Lumut

Saya mempunyai dinding batu alam dekat kolam renang, tetapi mengapa selalu timbul lumut dan bercak putih di sambungan batu alam. Saya terkadang capek untuk selalu melakukan pembersihan setiap minggu. Adakah solusi untuk permasalahan saya tersebut?
A :
Terima kasih atas pertanyaan Bapak. Untuk masalah bapak tersebut kami mempunyai solusinya yaitu dengan menggunakan coating anti lumut. CEMENTAID mempunyai 2 macam coating untuk Batu Alam. Selain untuk memproteksi dari serangan jamur dan lumut, penggunaannya juga dapat memperindah tampilan batu alam, mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh pembersihan berulang dengan menggunakan kimia sebagai bahan pembersih. Anti lumut ini juga meningkatkan kekuatan dari kelapukan batu alam dan yang paling penting untuk mengurangi biaya aplikasi berulang-ulang jika menggunakan anti-lumut biasa.
Ada 2 Tipe Coating Batu Alam:

1. DRICEAL

  • Natural Look - Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating
  • Anti-lumut yang tahan lama, mengurangi biaya pembersihan & aplikasi ber-ulang
  • Cocok diaplikasikan pada batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll
    • GLOSCOAT
      • Wet look - Tampilan Semi-Gloss (Mengkilap), menimbulkan efek Basah. Tersedia dalam warna transparan dan hitam.
      • Anti-lumut yang tahan lama, mengurangi biaya pembersihan & aplikasi berulang-ulang
      • Cocok diaplikasikan pada batu alam berwarna gelap (seperi batuan untuk pinggiran kolam renang, air mancur, pagar dll). Diantaranya Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll

Hal yang perlu diperhatikan sebelum pemasangannya adalah pastikan permukaan batu alam bersih dari kotoran. Keringkan permukaan sebelum coating diaplikasi. Untuk hasil maksimal, aplikasikan dengan 2 lapis.
Kami juga mempunyai SOLUSI untuk mencegah timbulnya bercak putih di sambungan batu alam, yang selama ini belum pernah ada. Bercak putih tersebut pasti akan keluar dari sambungan batu alam setiap selesai hujan atau jika mortar di belakang batu alam terkena air dari kolam renang/air mancur/kolam air lainya yang bocor. Hal ini terjadi karena kalsium yang ada di dalam semen/ mortar bereaksi dengan air, reaksi atara air dan mortar menimbulkan krystal atau bercak putih yang akan keluar dari mortar
Untuk mencegah bercak putih yang biasa timbul di sambungan antara batu alam, campurkan produk STAINX di adukan mortar yang digunakan untuk pemasangan batu alam. STAINX membuat mortar tersebut waterproofsehinga air tidak akan meresap dan beriaksi dengan semen di dalam mortar, karena itu, tidak akan ada bercak putih yang biasa keluar di sambungan batu alam.
Jika batu alam sudah terpasang, solusi paling baik adalah pemasangan ulang dengan menggunakan STAINX. Jika hal ini menjadi kendala karena faktor biaya dan waktu pasang, alternatif solusi yang bisa dilakukan yaitu:
  • Potong nat batu alam yang lama dengan menggunakan mesin potong keramik
  • Bersihkan dan lembabkan celah antar batu alam
  • Pasang ulang nat batu alam dengan pencampuran produk WELDNAT. Pastikan semua celah terisi dan dipadatkan. Jika masih ada celah-celah yang tidak terisi maka ada kemungkinan bercak putih tetap keluar dari celah tersebut.

    Mengapa beton atau plesteran saya masih rembes atau bocor walaupun sudah menggunakan bahan Waterproofing?

    Mengapa beton atau plesteran saya masih rembes atau bocor walaupun sudah menggunakan bahan Waterproofing?

     Waterproofing Is Not A Magic. Waterproofing merupakan bahan yang dapat membuat lantai, dinding atau atap anda kedap air dan terbebas dari kebocoran atau rembes. Namun dibalik segala kelebihannya, terkadang waterproof tidak dapat berfungsi secara sempurna.

    Hal ini sebenarnya bukan berarti bahwa produk tersebut jelek atau tidak berfungsi, namun terkadang terdapat kesalahan – kesalahan pada saat aplikasi yang tidak kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
    Pada lokasi-lokasi tertentu kita membutuhkan pertahanan waterproof yang lebih kuat dibandingkan dengan lokasi lainnya, contoh: kolam renang dengan dalam 2 meter tentu saja membutuhkan pertahanan yang lebih kuat dibandingkan dengan lantai toilet.
    Untuk kolam renang kami merekomendasikan waterproof system integral yang lebih tahan untuk tekanan air tinggi bila dibandingkan dengan waterproof coating. Kami merekomendasikan AQUAPEL .
    Untuk mencegah rembesan air pada plesteran dinding yang baru dibuat, agar menghemat biaya kami merekomendasikan Waterproofing yang dicampurkan pada adukan plesteran. System ini di kerjakan pada saat aplikasi plasteran,  sehingga anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya dan waktu tambahan  untuk aplikasi Coating. Kami merekomendasikan REDSEAL PLESTERAN.
    Sedangkan untuk Coating Waterproof, kami merekomendasikannya untuk aplikasi di lantai dan dinding toilet atau dak atap rumah yang sudah jadi. Penggunaan coating Waterproof perlu dilapisi screed mortar lagi diatasnya agar lebih tahan lama. Kami merekomendasikan WELDCRETE COATING.
    Seringkali rembes atau bocor juga bisa berasal dari pipa yang bocor atau nat keramik yang pecah. Untuk membuat mortar pensi celah pipa menjadi waterproof kami merekomendasikan WELDGROUT. Sedangkan untuk membuat nat keramik kuat ikatannya dan waterproof kami merekomendasikan WELDNAT.
    • Mengabaikan pentingnya persiapan lokasi sebelum aplikasi produk
    • Untuk waterproof Integral :
    Bersihkan lokasi yang akan diaplikasikan dari kotoran, kayu, plastik atau bahan lain. Pastikan alat pemadat (vibrator) & perawat beton (Curing Compound) siap untuk digunakan. Lokasi yang kotor sebelum pengecoran, pengecoran tanpa vibrator & beton yang tidak dirawat dengan Curing Compound dapat menyebabkan timbulnya keropos pada beton.
    Bersihkan lokasi yang akan diaplikasi dari debu, cat, mortar dan kotoran lainnya, kemudian lembabkan.

    PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI PADA BETON DI LINGKUNGAN LAUT

    PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI PADA BETON DI LINGKUNGAN LAUT

    Setiap konstruksi setelah dibangun harus dilakukan evaluasi secara terus menerus untuk menentukan kinerja bangunan. Ambruknya suatu infrastruktur, seperti jembatan, jalan layang, dermaga dan lain-lain, secara tiba-tiba sering kali membawa korban manusia dan kerugian finansial yang sangat besar. Hal ini merupakan bagian dari tugas pemilik bersama pihak yang berkepentingan untuk menjamin keselamatan masyarakat umum sebagai pengguna. Salah satu penyebab kerusakan bangunan dilingkungan laut adalah korosi pada beton dan tulangan.

    Secara umum, tulangan baja didalam beton tidak akan terkorosi, karena beton pada umumnya memiliki PH tinggi (sekitar 12.5), Sifat PH tinggi atau basa / alkali pada beton terjadi saat semen tercampur dengan air. Karena sifat alkali ini, dipermukaan baja dalam beton terbentuk sebuah lapisan pasif yang menyebabkan baja terlindung dari pengaruh luar. Baja baru bisa terkorosi bila lapisan pasif ini rusak (PH Beton turun), yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
    • Karbonasi (carbonation)
    Proses karbonasi terjadi karena adanya interaksi dari karbon dioksida (CO2) di udara bebas / atmosfer dengan ion hidroksida didalam beton. Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan PH beton turun (< 9) dan ini mengakibatkan penurunan ketahanan dari lapisan pasif di permukaan baja tulangan.
    • Klorida (Chlorides)
    Ion klorida mempunyai kemampuan untuk penetrasi kedalam beton dan merusak lapisan pasif dipermukaan baja dan logam. Ion klorida bisa berasal dari lingkungan eksternal, misalnya air laut atau proses hyrolysis auto katalisis dari bahan logam itu sendiri yang menyebabkan baja terkorosi.
    • Garam Magnesium (Magnesium Salts)
    Karena pada laut mengandung 3200 ppm bahan setara MgCl2, hal ini sudah cukup untuk melemahkan Portland Cement Hydrates dari serangan ion Mg. Hasil reaksinya akan menyebabkan kehilangan material (material loss) dan dapat melunakkan beton (soft).
    • Serangan Sulfat (sulphate attack)
    Sulfat alami (natural sulphate) dan bahan polutan dari dalam tanah atau air laut dapat menyebabkan serangan Sulfat kedalam beton. Ion sulfat dari air laut akan bereaksi dengan hydrates dari portland cement yang dapat menyebabkan penurunan mutu beton, membuat beton menjadi lemah / lunak dan rapuh (brittle).
    • Serangan Asam oleh Bakteri
    Pada bak tempat penampungan minyak mentah, struktur bawah dari bangunan offshore, pada daerah pantai yang air lautnya diam dan suhunya cenderung tetap (Oil Well 70-80 °C) atau (45-50 °C) akan berpotensi menumbuhkan mikroba aktif yang menghasilkan karbon dioksida serta dapat menurunkan PH air. Hal ini akan berpotensi menyebabkan proses korosi pada struktur beton, baja maupun bahan logam yang terdapat pada daerah tersebut.

    Pada korosi jenis ini, kerusakan terjadi pada tulangan di dalam beton. Ini disebabkan karena tulangan di dalam beton bereaksi dengan air dan membentuk karat. Karat yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan pengembangan volume besi tulangan tersebut. Pengembangan volume ini kemudian mendesak beton sehingga beton tersebut retak, terkelupas atau pecah, sehingga daya dukung dan dimensi beton menjadi berkurang.
    Lalu dari mana datangnya air yang kemudian menyebabkan besi tulangan tersebut berkarat?

    Air ini dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke tulangan melalui 2 cara, melalui Air yang masuk dari luar atau uap air di udara melalui pori-pori beton karena beton tidak kedap air. Hal ini diperparah lagi jika terdapat banyak retak pada permukaan beton.



    Terjadinya korosi pada suatu bangunan dapat mempengaruhi masa pakai bangunan tersebut, karena kinerja komponen struktur bangunan menurun. Guna mencapai umur bangunan sesuai dengan rencana diperlukan pemeliharaan bangunan dan perawatan bangunan secara terus menerus.

    Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh mahasiswa di Malaysia menyebutkan bahwa ada beberapa elemen yang menentukan analisa biaya jangka waktu pelayanan / LCCA (Life Cycle Cost Analysis) untuk perbaikan struktur beton yang diakibatkan oleh korosi, diantaranya :
    • Initial Cost (biaya awal) – meliputi biaya yang hanya terjadi sekali diawal, seperti menghilangkan beton yang rusak, persiapan permukaan, dll.
    • Rehabilitasi / biaya pemeliharaan – merupakan biaya yang dikeluarkan secara berkala dan berkelanjutan selama bangunan tersebut masih digunakan, seperti aplikasi ulang coating di permukaan beton, penggantian anoda pada electroplating, dll
    • Biaya kerugian (disposal cost) – biaya ini adalah kerugian yang harus ditanggung jika ternyata bangunan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi
    • Waktu analisis (Analysis Period) – merupakan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi total biaya yang diperlukan untuk penentuan perbaikan, biasanya 75 sampai 100 tahun untuk jembatan
    • Tingkat penyusutan (discount rate) – tingkat penyusutan nyata merefleksikan nilai sebenarnya dari uang terhadap waktu dengan mengabaikan tingkat inflasi. FHWA merekomendasikan pengunaan discount rate pada kisaran 3 – 5 %
    • Tingkat Inflasi – mengukur per bahan harga yang terjadi pada barang atau jasa dari tahun ke tahun
    Korosi pada beton dapat merugikan kita sebagai pengguna struktur bangunan tersebut, selain memperpendek masa pakai seringkali biaya perawatan atau perbaikannya juga lebih besar ketimbang nilai bangunan tersebut. Berikut ini adalah rekomendasi untuk mendapatkan struktur beton yang tahan lama di lingkungan laut :
    • Penggunaan bahan dasar beton (seperti agregat) dan beton berkualitas baik
    • Pemberian selubung beton dengan ketebalan tertentu yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi. Semakin korosif lingkungan, semakin tebal selimut beton yang dibutuhkan
    • Pengontrolan lebar retak yang boleh terjadi pada beton bertulang saat dikenakan beban layan (service load). Semakin korosif lingkungan semakin kecil lebar retak yang boleh terjadi pada beton
    • Perlindungan terhadap beton dan tulangan (menghindari korosi)
    PRODUK CEMENTAID YANG KAMI REKOMENDASIKAN UNTUK PERLINDUNGAN AWAL MAUPUN PERBAIKAN STRUKTUR BETON YANG DEKAT DENGAN LINGKUNGAN LAUT :

    1. EVERDURE CALTITE

    Korosi disebabkan oleh air yang masuk dari luar atau uap air di udara melalui pori-pori dikarenakan beton tidak kedap air. Sebenarnya beton yang tidak waterproof ini merupakan inti dari permasalahan timbulnya korosi. Tekanan air yang tinggi juga mempunyai andil dalam mempertinggi tingkat penetrasi air kedalam beton. Jika beton waterproof maka penetrasi air yang mengandung klorida, sulphat atau bahan lain dapat diblokir, sehingga tulangan logam pun aman terlindungi dan tidak mengalami proses karbonasi.

    Pada awal pembangunan struktur beton kami merekomendasikan untuk mencampurkan produk EVERDURE CALTITE sebagai bahan anti korosi. EVERDURE CALTITE pada intinya berfungsi sebagai Integral Waterproofer, produk ini membuat setebal matriks beton kedap air, tidak hanya berupa lapisan. Cara penggunaannya juga praktis, hanya ditambahkan kedalam adukan beton.

    Dosis yang direkomendasikan adalah 30 Liter / m3 beton yang dikombinasikan dengan bahan yang dapat meningkatkan karakteristik mutu beton. Lazim digunakan pada lokasi dengan tekanan air tinggi (> 4 m) atau pada daerah yang mempunyai bahan -bahan pemicu timbulnya korosi dengan tingkat konsentrasi tinggi.

    Bahan ini juga dapat digunakan sebagai bahan campuran beton atau mortar yang digunakan dalam proses perbaikan.

    2. CORRPROOF

    Sebagai turunan EVERDURE CALTITE dengan fungsi yang sama kami merekomendasikan produk CORRPROOF. Produk ini berfungsi sebagai anti korosi dengan prinsip membuat beton kedap air.

    Dosis yang direkomendasikan adalah 20 Liter / m3 beton yang dikombinasikan dengan bahan yang dapat meningkatkan karakteristik mutu beton. Lazim digunakan pada lokasi dengan tekanan air tinggi atau pada daerah yang mempunyai bahan-bahan pemicu timbulnya korosi dengan tingkat konsentrasi sedang.

    Bahan ini juga dapat digunakan sebagai bahan campuran beton atau mortar yang digunakan dalam proses perbaikan.

    3. RAPIDARD CF

    Struktur bangunan di lingkungan dekat laut atau di lokasi pasang surut relatif membutuhkan waktu setting beton yang lebih singkat agar proses perbaikan dapat dilakukan lebih cepat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami merekomendasikan RAPIDARD CF yang merupakan aditif semen cepat kering. Formulanya yang Chloride Free aman digunakan untuk struktur beton bertulang. Bahan ini dapat dikombinasikan dengan bahan korosi seperti EVERDURE CALTITE dan CORRPROOF tanpa mengurangi kualitas hasilnya.

    Contoh penggunaan : Perbaikan selimut beton / pile cap pada dermaga

    4. CALCURE B *R

    Salah satu penyebab timbulnya korosi adalah penetrasi air yang mengandung klorida atau sulphat kedalam beton, salah satunya melalui celah atau retak. Seringkali retak banyak timbul dikarenakan pada saat proses hidrasi, penguapan air terjadi terlalu cepat sehingga berakibat beton menyusut.

    Oleh karena itu proses perawatan beton / curing harus dilakukan. Cara-cara konvensional yang dilakukan adalah dengan penyemprotan, penggenangan / perendaman, ditutup lembaran plastic, dll. Proses perawatan tersebut membutuhkan perhatian khusus dalam pelaksanaanya sehingga tidak praktis. Kami CEMENTAID merekomendasikan CALCURE B*R sebagai bahan perawat beton / curing compound yang membentuk lapisan tipis pada permukaan untuk menghalangi penguapan.  Selain mencegah timbulnya retak pada permukaan beton, aplikasinya juga mudah dan praktis, hanya dikuas atau disemprot,

    Anti Korosi Beton

    Anti Korosi Beton

    proses korosi pada tulangan baja


    Pada korosi jenis ini, kerusakan terjadi pada tulangan di dalam beton. Ini disebabkan karena tulangan di dalam beton bereaksi dengan air dan membentuk karat. Karat yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan pengembangan volume besi tulangan tersebut. Pengembangan volume ini kemudian mendesak beton sehingga beton tersebut terkelupas atau pecah.Terjadinya karat ini disebabkan adanya reaksi antara unsur besi (Fe+) di dalam tulangan dengan unsur hidroksi (OH-) dari air.2Fe2+ + 4OH- → 2Fe(OH)2

    Lalu dari mana datangnya air yang kemudian menyebabkan besi tulangan tersebut berkarat ? Air ini dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke tulangan melalui 2 cara, yaitu:

    Air yang masuk dari luar atau uap air di udara melalui pori-pori beton karena beton tidak kedap air.

    Proses karbonasi, yaitu reaksi antara karbondioksida (CO2) dengan unsur kalsium hidroksida di dalam beton (Ca(OH)2) karena beton tidak kedap udara. Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O



    KOROSI PADA BETON


    Foto di atas adalah contoh korosi pada beton yang terjadi di permukaan bagian bawah lantai dermaga. Korosi pada beton terjadi akibat terbentuknya ettringite akibat reaksi kimia antara unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. Sama seperti karat pada besi, ettringite yang terjadi menyebabkan pengembangan volume beton sehingga menyebabkan massa beton terdesak dan pecah.

    Secara lengkapnya, proses terjadinya ettringite ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Proses hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air menjadi pasta semen (3CaO.2SiO2.3H2O disingkat CSH).

    C3S + H2O → CSH + Ca(OH)2C2S + H2O → CSH + Ca(OH)2

    Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam sulfat dari tanah atau laut

    Ca(OH)2 + MgSO4 → Mg(OH)2 + CaSO4

    CaSO4 yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari semen dan air menjadi ettringite

    C3A + CaSO4 + H2O → ettringite


    Ettringite (6CaO.Al2O3.32H2O, atau disingkat C6AS3H32) merupakan hasil reaksi dari unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. C3A + CaSO4 + H2O → ettringite. Memiliki bentuk kristal memanjang seperti jarum. Ettringite ini menyebabkan pengembangan volume beton sehingga mebuat beton pecah.


    CEMENTAID mempunyai SOLUSI ANTI KOROSI BETON yaitu CORRPROOF, produk ini cocok untuk digunakan pada bangunan yang terekspos oleh lingkungan yang mempercepat timbulnya korosi, seperti pabrik kimia, dermaga / lingkungan dekat laut, dll.


    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi klik spesifikasi produk atau hubungi distributor terdekat kami. Anda juga dapat menyampaikan pertanyaan anda melalui email ke nina@cementaid.co.id.

    Source : http://aguzher.wordpress.com/

    Ingin membuat ROOF GARDEN tetapi TAKUT BOCOR?

    Ingin membuat ROOF GARDEN tetapi TAKUT BOCOR?


    Seperti dikutip pada Tabloid RUMAH edisi 155-VII, aplikasi roof garden menjadi salah satu solusi cerdas untuk menciptakan ruang hijau di area terbatas. Pemanfaatan ruang-ruang kosong ini diwujudkan dalam bentuk penghijauan. Bagi anda yang tak mau repot, roof garden ekstensif cocok diterapkan, pasalnya jenis taman ini minim perawatan dan tidak memerlukan struktur konstruksi atap yang rumit.



    Tak sekedar memperelok tampilan estetik dan menghidupkan fungsi atap, kehadiran roof garden turut menciptakan lingkungan berkualitas dan bersahabat. Nilai plus lain, bangunan ramah lingkungan yang dilengkapi roof garden memiliki nilai ekonomi dan ekologis lebih tinggi lantaran dapat menekan dampak negatif dari pengaruh gas emisi rumah kaca, pemanasan global, dan krisis energi. Lebih rinci, kehadiran roof garden mampu mereduksi temperature udara, mengurangi radiasi dan cahaya berlebih, peredam suara yang efektif, filter alami terhadap polusi udara, meningkatkan kadar O2 di udara, dan bisa memanfaatkan air hujan secara optimal.



    Disamping segala keuntungan yang dikontribusikan oleh roof garden, pembuatan taman diatap bangunan dapat juga mendatangkan masalah andai tak cermat direncanakan. Biasanya, problemnya berkaitan erat dengan plat datar atap, yaitu kebocoran dan resapan air.

    Namun tidak perlu khawatir, kami CEMENTAID mempunyai solusi untuk permasalahan tersebut. Gunakan AQUAPEL Integral Waterproofing saat anda sedang merencanakan untuk membangun atap. AQUAPEL merupkan bahan aditif yang dicampurkan kedalam adukan becor yang akan dicor. Merupakan perpaduan anatara dua komponen yang menghasilkan beton yang waterproof dan mengurangi terjadinya keretakan. Mudah diaplikasi dan waterproof seumur beton

    Jadi tidak perlu ragu lagi merencanakan pembuatan roof garden, antisipasi kebocoran biar kami yang atasi. Untuk menjawab segala permasalahan bocor di atap, anda dapat mengirimkan email ke nina@cementaid.co.id atau segera tanyakan produk AQUAPEL di toko bangunan terdekat.

    Mengapa dak beton saya bocor atau rembes?

    Mengapa dak beton saya bocor atau rembes?
    Bocor atau rembes bisa berasal dari retak pada dak beton, hal ini umumnya disebabkan oleh:
    1. Pelat beton mengalami suhu panas dingin yang ekstrem sehingga memicu timbulnya retak susut.
    2. Setelah beton dicor, perawatan dengan menggunakan Curing Compound atau genangan air air selama 7 hari tidak dilakukan
    3. Saat beton belum kuat (belum kering sempurna) ditempatkan beban yang melebihi kapasitas / daya dukung pelat beton tersebut
    4. Terjadi pergerakan, baik di struktur bangunan atau pondasi, sehingga pelat beton mengalami gaya vertical dan horizontal
    Solusi
    a. Dak beton yang baru akan dibangun :
    1. Perhatikan struktur beton dari dak tersebut, hal ini penting agar meminimalkan keretakan yang di timbulkan oleh masalah struktur. Sebaiknya, beton dengan tebal 15 cm, menggunakan tulangan besi ulirdiameter 10 mm dengan jarak 20 cm atau diameter 12 cm dengan jarak 30 cm, lurus ke dua arah, atau menggunakan Welded Wiremesh diameter 8 mm dengan jarak 15 cm.
    2. Agar dak beton benar-benar waterproof, bahann yang paling baik digunakan adalah bahann Integral waterproofing khusus untuk dak beton (AQUAPEL- aditif yang bereaksi dengan semen yang menghasilkan bahann lilin yang akan bersenyawa dengan beton secara keseluruhan dan beton menjadi waterproof secara permanen), hal ini penting agar bangunan anda terbebas dari masalah kebocoran & perbaikan berulang-ulang.
    3. Perhatikan pula jumlah air yang digunakan, jumlah air yang terlalu banyak dapat menyebabkan timbulnya banyak retak, sebaiknya gunakan Plasticiser (Aditif pengurang air serta membuat beton lebih mudah dipadatkan, seperti AQUAPEL Komponen B).
    4. Perhatikan pula masalah perawatan setelah pengecoran, hal ini penting untuk mencegah beton retak karena terjadi perubahann suhu yang ekstrem, setelah beton kering (4-6 jam setelah dicor), segera aplikasikan CALCURE B *R (Curing Compound) atau genangi dengan air selama 7 hari.
    5. Untuk menghindari retak akibat pergerakan sebaiknya dak beton tidak di tempatkan beban berat yang melebihi kapasitas, serta support sebaiknya tetap dipasang sampai beton kering sempurna (28 hari).
    b. Dak beton lama yang bocor atau rembes :

    Jika keretakan telah terjadi, solusinya adalah dengan melakukan perbaikan. Bobok atau potong (menggunakan mesin potong keramik) lokasi retak di beton dengan kedalaman minimal 2 cm. Setelah dibersihkan dan dilembabkan, isi / tambal bekas bobokan tersebut dengan campuran semen baru dan cairan yang bersifat bonding & waterproof. Sebelumnya aplikasikan lem beton, setelah setengah kering isi celah retak dengan campuran semen-bonding/waterproofing tersebut.